
Fenomena warung kopi penuh sesak sementara masjid sepi adalah hal nyata, sering terlihat di berbagai tempat, terutama di perkotaan dan pinggiran. Ini bukan hanya soal pilihan tempat berkumpul, tapi juga mencerminkan pergeseran orientasi hidup, gaya sosial, dan spiritualitas masyarakat.
Kenyataan seperti ini bukan untuk disesali, tapi untuk disikapi dengan bijak. Bagaimana membuat masjid kembali menjadi tempat yang dicari, bukan dihindari dengan tetap menjaga kesuciannya, namun tidak melupakan sisi manusianya.