Di hari ayah ini, kita mau ngobrolin sebuah inisiatif baik yang datang dari Ruth Helga, yang meminjamkan ayahnya secara online bagi mereka yang fatherless dan perlu bertanya soal keresahan yang butuh jawaban orangtua. Melalui instagram @ruthhelga, ia menulis bahwa papanya bersedia menjawab komentar atau curhatan yang datang padanya melalui media sosial.
Lantas bagaimana netizen menyambut niat baik tersebut? Apa saja yang mereka curhatkan sama ayah online?
Ruth Helga dan ayahnya, Rudarto dengan panggilan akrab Pak Ot, ngobrolin ini di Podcast DISKO Diskusi Psikologi! Simak keseruan mereka!
Podcast DISKO kali ini dapat kesempatan membuka booth di hotel untuk menampung curhatan pengunjung Holistic Fair 2025. Diantara sekian banyak pengunjung booth, beruntung banget ada Kak Al dan dan Kak Chass yang mau berbagi kiat mereka menjalani keseharian dengan mental tetap terjaga. Seperti apa? Tonton sampai habis buat tahu caranya!
Podcast DISKO piknik di taman buat ngobrolin keresahan kelompok muda usia 20-an. Ngomongin usia dua puluhan tuh emang nggak ada habisnya. Di fase ini, banyak banget perubahan yang bikin pusing sekaligus seru. Ada yang baru lulus kuliah, lagi semangat cari kerja, tapi udah keburu dituntut mandiri dan cepet mapan. Belum lagi urusan cinta—kadang bikin tambah ribet kalau karier belum stabil, sementara hati masih pengen enjoy status single.
Auzan, Firdaus dan Ziqra adalah tiga orang dari kelompok usia 20-an yang berkesempatan sharing masalah yang membuat mereka overthinking kepada Psikolog Klinis sekaligus Host Podcast Disko, Mutiara Maharini. Simak selengkapnya ya!
We listen, we don't judge."
Teman berbincang macam begini yang kerap kita butuhkan kalau beban hidup terasa berat.
Warga Jakarta bisa berbincang dengan psikolog klinis di JakCare, layanan konseling kesehatan mental gratis 24 jam. Bisa telekonsultasi lewat aplikasi JAKI atau nomor bebas pulsa.
🧠Bagaimana tren warga Jakarta memanfaatkan layanan ini?
🧠Apa saja tema yang sering dicurhatin?
Dalam rangka Hari Kesehatan Mental Sedunia 10 Oktober 2025, Podcast Disko (Diskusi Psikologi) ngobrolin ini bareng psikolog klinis JakCare, Luh Ayu Candra Utami.
Pernahkah kamu sebegitunya mengidolakan seseorang sampai halu dan punya parasocial relationship?
Kalau sudah begini, biasanya penggemar akan merasa punya "connection" dan dimengerti oleh sang artis, idol kpop, anggota band, influencer, atau anime favoritnya. Tak jarang hubungan semacam ini dipandang negatif. Padahal sebenarnya, ngefans sama seseorang atau tokoh juga bisa membawa dampak positif, asal tahu gimana cara mengelola perasaan biar mental juga tetap sehat.
Podcast Disko "Diskusi Psikologi" ngobrolin ini bareng content creator k-pop, Farah Mahira. Di media sosial, Farah kerap bikin video POV seolah-olah dia lagi berinteraksi sama idol favoritnya. Dengerin dan Tonton ya obrolannya!
Beberapa hal penting yang bisa kamu dengar diantaranya:
- Bagaimana idola bisa menginfluence penggemarnya secara positif
- Bagaimana mengelola perasaan biar nggak terlalu attach sama idola
Podcast Disko "Diskusi Psikologi" hadir menemani dan membantu kamu memahami isu-isu kesehatan mental yang akrab dengan kehidupan sehari-hari mulai dari dinamika pertemanan, dilema karier, hingga urusan hati yang seringkali rumit. Dipandu oleh psikolog klinis dan narasumber yang kompeten, setiap episode dikemas secara hangat, santai, dan penuh makna. Diskusi Psikologi menjadi ruang aman untuk mengenal diri sendiri, memahami perasaan, dan menemukan insight baru. Dengar dan tonton Podcast Disko di KBR.ID, Spotify, dan kanal YouTube KBR.
Podcast Disko, Karena Kamu Sepenting Itu!
Ada yang suka olahraga sendiri, ada yang suka bareng-bareng dan memilih bergabung komunitas. Dengan menjamurnya komunitas olahraga belakangan ini, memudahkan para sport enthusiast mencari support system buat mereka.
Tapi, bagaimana biar komunitas olahraga benar-benar efektif menjadi support system?
Founder Pretty Privilege Sports, Syifa Adila dan Psikolog klinis sekaligus founder Padel.xoxo, Annisa Axelta ngobrolin soal ini di Podcast Disko "Diskusi Psikologi"Beberapa hal penting yang bisa kamu dengar diantaranya:- Cara komunitas olahraga memacu semangat anggotanya untuk rutin berolahraga.- Mengapa bergabung komunitas olahraga berdampak positif.
Dapat perhatian manis dari kenalan online memang bikin hati hepi, tapi kadang juga bikin was-was. Soalnya, ada risiko love scamming alias penipuan berkedok cinta. Pelakunya biasanya pakai identitas palsu, pura-pura romantis, lalu ujung-ujungnya minta uang atau barang.
Di Podcast Disko “Diskusi Psikologi” kali ini, kita bakal ngobrol soal gimana cara kenali tanda-tanda love scamming, biar nggak gampang ketipu, dan gimana caranya tetap bisa bangun hubungan yang tulus serta sehat bareng Relationship Coach, Lex dePraxis.
Beberapa hal penting yang bisa kamu dengar di episode ini, diantaranya:
- cara mengenali modus penipuan berkedok cinta
- tips menghindari lovescamming
- kiat membangun hubungan sehat
Pemerintah menilai tingginya angka perceraian di Indonesia jadi sinyal bahwa ketahanan rumah tangga perlu mendapat perhatian serius sehingga negara perlu hadir dalam menjaga keutuhannya. Karena itulah muncul usulan agar revisi terhadap Undang-Undang tentang Perkawinan menambahkan bab khusus mengenai pelestarian perkawinan.
Namun, untuk menjalani rumah tangga, ada kesehatan mental yang harus dijaga. Sementara, sebagian pasangan ingin berpisah karena berada dalam toxic relationship, hingga mengalami kekerasan dalam rumah tangga(KDRT). Lantas, bagaimana merawat tali perkawinan tanpa mengorbankan kesehatan mental?
Dalam Podcast Disko "Diskusi Psikologi" kali ini, kita obrolkan dari sisi psikologis soal bagaimana merawat perkawinan agar dipenuhi dengan cinta dan tanpa menyakiti dan mengorbankan mental pasangan yang menjalaninya.
Beberapa hal penting yang bisa kamu dengar, diantaranya:
- Cara merawat hubugan perkawinan
- Bagaimana menjaga kesehatan mental dari pasangan yang menikah
- Dampak mental pasangan yang berada dalam hubungan perkawinan tak sehat dan upaya pemulihan
Kamu juga bisa menikmati podcastnya dalam bentuk video di Youtube KBR.
Melanjutkan obrolan sebelumnya terkait Gen Z yang unggul dalam tolerasi, sekarang Podcast Disko membahas upaya mereka merawat perdamaian di dunia nyata.
Masih ada Talissa Carmelia selaku Psikolog Klinis Personal Growth dan Manajer Program Global Peace Foundation Indonesia, Miftahul Khoir yang mau berbagi insight mereka di episode kali ini.
Beberapa hal penting yang bisa kamu dengar, diantaranya:
- Apa saja yang dilakukan generasi Z agar lebih toleran terhadap sesama dari berbagai latar belakang.
- Apa saja yang bisa dilakukan gen Z dalam memberi dukungan terhadap para korban intoleransi.
Episode ini hasil kerja sama KBR Media bareng Personal Growth.
Kamu juga bisa menikmati podcastnya dalam bentuk video di Youtube KBR Media.
Sebelumnya, berdasarkan sebuah survei yang dilakukan oleh Personal Growth pada bulan Desember 2023 lalu, hasilnya ternyata terdapat perbedaan signifikan pada nilai hidup Gen Z dan para generasi pendahulunya.
Salah satunya adalah Universalisme. Ini artinya Gen Z “melek” dengan berbagai isu-isu lingkungan, sosial, dan kemanusiaan.
Dalam hal toleransi, ternyata Gen Z punya kelebihan dibanding generasi sebelumnya.
Jadi, berdasarkan sebuah survei yang dilakukan oleh Personal Growth pada bulan Desember 2023 lalu, hasilnya ternyata terdapat perbedaan signifikan pada nilai hidup Gen Z dan para generasi pendahulunya.
Salah satunya adalah Universalisme. Ini artinya Gen Z “melek” dengan berbagai isu-isu lingkungan, sosial, dan kemanusiaan.
Kok bisa begitu? Kita obrolin ini di Podcast Disko "Diskusi Psikologi" bareng Talissa Carmelia selaku Psikolog Klinis Personal Growth dan Manajer Program Global Peace Foundation Indonesia, Miftahul Khoir.
Beberapa hal penting yang bisa kamu dengar, diantaranya:
- Alasan Gen Z disebut generasi yang toleran
- Pendekatan yang dilakukan Gen Z untuk menyebarkan nilai-nilai toleransi
- Pengaruh toleransi terhadap kesehatan mental.
Episode ini hasil kerja sama KBR Media bareng Personal Growth.
Kamu juga bisa menikmati podcastnya dalam bentuk video di Youtube KBR Media.
Di episode kali ini, kita bakal ngobrolin soal tren curhat ke Artificial Intelligent (AI) atau kecerdasan buatan yang lagi hits banget nih. Sekarang ini, AI bahkan jadi pendengar virtual yang siap dengerin cerita kamu kapan aja, tanpa takut dihakimi. Dengan teknologi kayak Natural Language Processing, AI bisa nangkep perasaan kita dan kasih respons yang bikin nyaman dan lega. Tapi, di balik itu semua, curhat ke AI juga punya risiko dan tantangan, terutama soal batasan emosi, ketergantungan, dan keamanan privasi.
Untuk itulah, dalam diskusi kali ini, kita kupas tuntas tren tersebut bareng Psikolog Klinis, Aldo Rayendra, mulai dari sisi psikologis, manfaat dan risikonya, plus tips aman buat kalian yang pengin coba curhat ke AI.
Apa yang ada di benak kalian mengenai penyandang disabilitas? Apakah kalian masih terjebak dengan stereotip yang menganggap teman-teman disabilitas sama sekali tak berdaya dan jauh dari kata sukses?
Padahal faktanya tak demikian, karena teman-teman disabilitas mampu mencetak kisah sukses meski situasinya sejauh ini masih belum banyak berpihak kepada mereka. Teman disabilitas masih terus memperjuangkan kesempatan, kesetaraan dan akses yang bebas dari diskriminasi.
Bagaimana teman disabilitas menjaga mental juangnya dan bagaimana kita bisa menciptakan lingkungan yang inklusif bagi mereka? Kita obrolkan ini dalam podcast Diskusi Psikologi "Disko" bareng Komisioner Komisi Nasional Disabilitas (KND), Kikin Tarigan.
Beberapa orang mungkin harus mengambil peran sebagai caregiver tanpa kesiapan.
Caregiver merupakan sosok yang merawat dan mendampingi orang tua atau anggota keluarga lanjut usia dengan penuh cinta dan perhatian.
Namun, di balik kasih sayang itu, tak jarang peran ini juga menghadirkan tantangan yang gak mudah. Apa lagi jika tak ada kesiapan yang matang.
Podcast disko kali ini, membahas bagaimana seorang caregiver bisa tetap bahagia, menjaga keseimbangan diri, dan mengatasi titik jenuh agar perawatan yang diberikan tetap optimal tanpa mengorbankan kesehatan mental dan fisiknya.
Seorang Care Navigator Yayasan Alzheimer Indonesia (ALZI) Devi Kristina bakal sharing-sharing pengalamannya.
Episode ini mengandung pembahasan yang sensitif dan berpotensi memicu trauma. Silakan menyikapinya dengan bijak dan mengambil langkah sesuai yang teman KBR butuhkan yaa. Obrolan kita ini bertujuan buat memberi support atau dukungan mental kepada para penyintas kekerasan seksual dan mendorong terwujudnya pemulihan yang terbaik.
Beberapa waktu lalu, seorang komika Eky Priyagung, melalui media sosialnya mengungkap dugaan kasus kekerasan seksual yang dialaminya dan beberapa orang lain. Konten yang diunggahnya, ditambah grup whatsapp yang dibentuknya, membuat para korban cukup punya keberanian untuk speak up dan melapor kepada aparat kepolisian.
Bagaimana Eky membentuk support sistem dan memberi rasa aman bagi korban? Apa yang sesungguhnya diperlukan para korban kekerasan seksual? Inilah yang diobrolkan dalam Podcast Disko "Diskusi Psikologi".
How’s life? Mungkin ada yang lagi ngerasa di puncak karir, tapi ada juga yang ngerasa lagi banyak banget beban yang bikin nggak bisa maju alias stuck. Mungkin ini yang dirasain generasi sandwich yang terhimpit dua generasi. Di satu sisi mesti berjuang buat diri sendiri agar punya masa depan gemilang, tapi di sisi lain mesti menghidupi keluarga dari generasi sebelum dan sesudahnya.
Kisah beratnya beban yang dipikul generasi sandwich kerap viral di media sosial dan jadi konten. Lantas, gimana cara buat kuatin mental para generasi sandwich ini ya? Kita obrolin di Podcast Disko kali ini bareng Psikolog klinis sekaligus Founder TS Counseling Center, Sustriana Saragih. Dengerin, ya!
Yang bisa kamu dapat di episode ini:
- Insight soal beban mental generasi sancwich dan bahayanya jika diabaikan
- Cara berkompromi dan memastikan kondisi mental tetap kuat dan stabil bagi generasi sandwich
Seberapa sering kamu beli baju baru? Apakah anda cukup sering shoping baju untuk mengikuti tren fashion terbaru?
Mungkin selain alasan ngikuti tren, ada berbagai alasan lain buat berbelanja pakaian. Seperti, koleksi baju sudah rusak atau usang, bosan, sampai harus mematuhi dress code suatu event.
Tapi tahukah kamu kalau fenomena ikut tren fashion yang silih berganti secara cepat itu disebut fast fashion? Dan rupanya, ini ngaruh lho ke kesehatan mental kita. Di podcast disko, kita obrolin ini yuk bareng Rika Isvandiary, Periset atau Researcher dari komunitas Slow Fashion Indonesia!
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Belakangan, dampak kebijakan tarif bea masuk yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bikin sejumlah negara ketar-ketir, tak terkecuali Indonesia yang kena imbas. Sejumlah perusahaan besar dikhawatirkan bakal mem-PHK buruhnya.Bahkan, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal memprediksi tiga bulan ke depan akan terjadi PHK gelombang kedua dengan jumlah korban mencapai 50.000 pekerja. Padahal sebelumnya, KSPI mencatat 60 ribu buruh terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang Januari hingga awal Maret 2025. Menurutnya, situasi ini akan diperparah dengan kebijakan dagang baru yang dikeluarkan Trump. Sementara itu, tak jarang kita mendengar korban PHK mengalami depresi. Tak hanya kondisi finansial, PHK juga berpotensi mengganggu kondisi mental. Karena itulah, Podcast Disko "Diskusi Psikologi" membahas "PHK Rentan Gangguan Mental" bareng Hidayatul Annisa, M.Psi., Psikolog selaku Dosen Program Studi Psikologi Universitas Pembangunan Jaya.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Selama bulan puasa, ada banyak banget kegiatan berbagi yang biasa dilakukan umat muslim. Seperti diantaranya, membagi makanan saat berbuka puasa dan sahur. Selain itu juga ada zakat fitrah yang dapat juga dimaknai sebagai bentuk kepedulian terhadap orang yang kurang mampu.
Dan rupanya, kegiatan berbagi enggak cuma bermanfaat bagi orang-orang yang mendapat uluran tangan lho. Karena berbagi juga bermanfaat buat kita dan kesehatan mental kita. Tapi ada nggak yang kalau mau berbagi tuh, masih maju mundur, masih mikirnya panjang, khawatir enggak cukup gitu budgetnya. Kan, selama ramadhan hingga lebaran emang banyak banget pengeluaran ya. Buat beli kue-kue lebaran, beli hampers dan persiapan open house. Soal ini, Mahari bakal bahas bareng Certified Financial Planner, Ghita Argasasmita.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Biasanya di bulan Ramadan, orang-orang akan makin gencar mendekatkan diri kepada Allah. Menguatkan ibadah memang tak sekedar mendapatkan pahala, tapi juga diyakini dapat memberikan ketenangan jiwa.Karena itu di kesempatan kali ini Podcast Disko "Diskusi Psikologi" ngobrolin manfaat ibadah bagi jiwa atau kesehatan mental bareng Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), Prof. Alimatul Qibtiyah, S.Ag., M.Si., Ph.D.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Series Squid Games populer, tak hanya di negara asalnya, Korea Selatan, tapi juga di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Squid Game bercerita tentang permainan bertahan hidup yang brutal dengan hadiah uang dalam jumlah besar.
Dari film ini, penonton akhirnya dibuat bertanya-tanya, apakah pemikiran mengejar uang dengan mempertaruhkan nyawa wajar dalam kehidupan nyata? Seberapa jauh orang bisa berkorban dan berjuang demi hidupnya? Bagaimana tetap berpikir logis dan sehat secara mental dalam memperoleh uang? Sejauh mana, orang boleh mendapatkan uang dan batasan hak asasi yang tak boleh dilanggar?
Inilah yang diobrolin dalam Podcast Diskusi Psikologi "Disko" kali ini bareng aktivis HAM, Gender dan kebebasan sipil Tunggal Pawestri.