
Saat berusia delapan belas tahun, Syaikh Abdul Qadir meminta izin kepada ibunya merantau ke Bagdad untuk menuntut ilmu. Ibunya tidak menghalang halangi cita-cita mulia Abdul Qadir meskipun dia khawatir melepaskan anaknya sendirian menempuh perjalanan beratus-ratus kilometer.
Sebelum pergi, ibunya berpesan kepada Abdul Qadir agar berkata jujur dalam keadaan apa pun. Namun ditengah jalan rombongan abdul qodir dihadang perampok. Akankah ia tetap jujur?