Desember 2020 menjadi bulan yang ngga akan pernah gw lupain seumur hidup gw. Atau mungkin 2020 untuk semua orang. Bahwa tahun ini hampir tidak pernah ada berita baik. Ada, namun tertutup oleh wabah, pandemi, penyakit, berita mengecewakan, membuat panik dan juga membuat tak lega tiap menghela nafas. Musibah ini nyata. Virus ini ada. Berkeliaran di sekeliling saya dan anda. Jika saya menyebut bahwa virus ini seperti lotre yang hanya menunggu giliran mengenai anda, mungkin terdengar mendoakan atau buruk. Tapi (dan berdasar cerita di tempat isolasi kemarin) bahwa seketat-ketatnya priotokol kesehatan yang anda terapkan, virus masih bisa menjangkiti. Karena bukan lagi udara, bukan lagi sentuhan, bisa jadi virus itu dibawa oleh teman anda, sahabat anda, anggota keluarga, masuk ke dalam rumah. Kita tidak pernah tahu. 

Dan lewat do'a di tempat isolasi kemarin, saya berdoa agar saya dan keluarga dikuatkan. Harapannya adalah agar kami (penyintas covid) setidaknya tidak mendapat stigma negatif di masyarakat dan sesimpel di lingkungan rumah dan tetangga (dan saya tahu ini sulit). Dan terakhir senyuman, ya, hanya petugas yang memakai APD itulah sumber senyum, tawa dan juga kebahagiaan di kala bosan menunggu di tempat isolasi.