
Takbir menggema dari masjid ke langit, memenuhi malam menjelang Idul Adha. Bagi banyak orang, ini adalah hari raya — saat daging dibagi, keluarga berkumpul, dan kambing atau sapi dikurbankan demi mengingat pengorbanan Nabi Ibrahim.
Tapi tidak untuknya.
Sepuluh tahun lalu, di tanggal 9 Dzulhijjah — tepat di hari Arafah — takbir bukan hanya mengiringi hari suci, tapi juga perpisahan yang paling berat dalam hidupnya. Ayahnya pergi… untuk selamanya.
Dan belum selesai duka itu diredakan, sang ibu pun menyusul… setelah menunaikan haji. Kepergian dua orang tua tercinta, di tengah gema takbir dan semangat kurban, membuatnya memahami makna kurban yang jauh lebih dalam.
Bahwa kurban… bukan hanya tentang menyembelih hewan.
Tapi tentang melepaskan. Merelakan.
Di episode ini, aku akan bercerita tentang sahabatku. Tentang kehilangan yang datang di hari-hari paling suci. Dan tentang bagaimana kurban terbesar dalam hidup… kadang bukan disiapkan dengan pisau, tapi dengan hati yang berdarah.
Selamat datang di episode "Kisah Kurban Tanpa Kambing: Ketika Takbir Mengiringi Kepergian Orang Tua."
Contact:https://www.instagram.com/pngstdms/https://www.instagram.com/nicina14/https://www.instagram.com/habibtakeshi/