
Pendeta Yerry, seseorang dengan nyawa ‘cadangan’, memutuskan untuk merubah hidupnya 180 derajat. Dengan bermodal cinta kasih dari ayahnya Ia berjuang mati-matian mengalahkan kecanduannya akan obat-obatan.
Perjalanan hidup Pendeta Yerry bukan hanya membuat kita mengerti bahwa obat-obatan terlarang hampir saja merenggut hidupnya.
Namun juga bahwa:
stigma masyarakat, penghakiman (judgment), dan diskriminasi, dapat membunuh seseorang.
Hampir tak tertolong, Pendeta Yerry akhirnya menemukan Tuhan di dalam pelukan dan kepedulian ayahnya.
Pengorbanan & perjuangan Sang ayah untuk Pendeta Yerry membuatnya memiliki harapan untuk sembuh.
God bless you, Pendeta Yerry.
-Hasan Askari.