Home
Categories
EXPLORE
True Crime
Comedy
Society & Culture
Business
Sports
TV & Film
Health & Fitness
About Us
Contact Us
Copyright
© 2024 PodJoint
00:00 / 00:00
Sign in

or

Don't have an account?
Sign up
Forgot password
https://is1-ssl.mzstatic.com/image/thumb/Podcasts211/v4/52/89/88/52898845-9d68-3b12-80fd-335c59ad3a57/mza_15244562176111052769.jpg/600x600bb.jpg
Ardi Kamal Karima
Ardi Kamal Karima
211 episodes
2 days ago
Menulis apapun yang ada pada kepala, mengkonversikannya menjadi beberapa bait, atau kosa kata, yang dipenuhi berbagai rasa yang berbeda. "Ketika bibir dipaksa bisu, dan dunia sengaja tuli." “Aku menjelma jadi puisi.” Menerbitkan buku puisi : Katarsis, Selepas Kehilangan, dan Amigdala. Yang bisa dipesan di website : www.guepedia.com, dan online shop favorit kalian. - Instagram : @__ardikarima @__boemiseni @__catalogue.ak Youtube : Ardi Kamal Karima
Show more...
Books
Arts
RSS
All content for Ardi Kamal Karima is the property of Ardi Kamal Karima and is served directly from their servers with no modification, redirects, or rehosting. The podcast is not affiliated with or endorsed by Podjoint in any way.
Menulis apapun yang ada pada kepala, mengkonversikannya menjadi beberapa bait, atau kosa kata, yang dipenuhi berbagai rasa yang berbeda. "Ketika bibir dipaksa bisu, dan dunia sengaja tuli." “Aku menjelma jadi puisi.” Menerbitkan buku puisi : Katarsis, Selepas Kehilangan, dan Amigdala. Yang bisa dipesan di website : www.guepedia.com, dan online shop favorit kalian. - Instagram : @__ardikarima @__boemiseni @__catalogue.ak Youtube : Ardi Kamal Karima
Show more...
Books
Arts
https://d3t3ozftmdmh3i.cloudfront.net/staging/podcast_uploaded_episode/9405399/9405399-1758112479672-f4fd592ce06f8.jpg
Kidal Akal
Ardi Kamal Karima
5 minutes 45 seconds
1 month ago
Kidal Akal

Sebuah Puisi: KIDAL AKAL

Ditulis oleh Ardi Kamal Karima

Disuarakan: Maulidyaaudha


Puisi "KIDAL AKAL" karya Ardi Kamal Karima merupakan sebuah kritik sosial-politik yang pedas terhadap kondisi bangsa Indonesia. Puisi ini membongkar dua masalah utama: distorsi sejarah dan realitas kekuasaan yang korup. Penyair menegaskan bahwa narasi sejarah telah dimanipulasi oleh penguasa, di mana tokoh-tokoh pejuang revolusioner seperti Semaoen dan Tan Malaka sengaja dikenang sebagai "ancaman" dan "biang rusuh" agar masyarakat awam takut, sehingga perjuangan dan ide-ide mereka yang sesungguhnya demi rakyat menjadi terpendam dan disalahartikan. Distorsi ini menciptakan memori kolektif yang kelam dan tidak jujur.


Paragraf kedua puisi ini mengalihkan kritiknya dari masa lalu ke masa kini, menunjukkan bahwa meskipun zaman telah berubah menjadi era digital, kebusukan kekuasaan justru menjadi lebih total dan menyeluruh. Penyair mengecam para pemimpin yang hanya pandai berjanji di atas kursi tetapi membiarkan korupsi merajalela tanpa terkendali, menjadikan masalah negara seperti "rumput yang menjalar tinggi". Pendidikan yang seharusnya menjadi pencerah, justru dikritik sebagai ajang bagi elite untuk melanggengkan sistem yang menjarah negeri sendiri, membuat rakyat kecil hanya bisa termangu dalam kemiskinan dan ketidakberdayaan.


Akhirnya, puisi ini tidak hanya berisi kritik tetapi juga seruan untuk bangkit. Penyair mengajak pembaca untuk membuka mata dan hati, tidak terbuai oleh janji manis para penguasa yang disebutnya "gerombolan babi". Seruan untuk terus mengkritik dan mengoreksi merupakan bentuk penolakan terhadap pasivitas dan kepatuhan seperti "boneka". Puisi ditutup dengan harapan dan doa agar coretan ini menjadi renungan untuk Indonesia yang lebih baik dan merdeka yang sesungguhnya, di mana semua elemen bangsa bersatu untuk perubahan menuju "cahaya nyata" dan tidak saling dikambinghitamkan lagi.


#ardikamal #literasi #penulis #monologue #jurnal #luka #perspektive #monolog #menjadimanusia #filsafat #sastra #ardikamal #puisi #poem #poet #penyair #penyair #kutipan #poetry #sajak #mentalhealth #syair #pahamkiri #semaoen #tanmalaka

Ardi Kamal Karima
Menulis apapun yang ada pada kepala, mengkonversikannya menjadi beberapa bait, atau kosa kata, yang dipenuhi berbagai rasa yang berbeda. "Ketika bibir dipaksa bisu, dan dunia sengaja tuli." “Aku menjelma jadi puisi.” Menerbitkan buku puisi : Katarsis, Selepas Kehilangan, dan Amigdala. Yang bisa dipesan di website : www.guepedia.com, dan online shop favorit kalian. - Instagram : @__ardikarima @__boemiseni @__catalogue.ak Youtube : Ardi Kamal Karima