Home
Categories
EXPLORE
True Crime
Comedy
Society & Culture
Business
Sports
TV & Film
Health & Fitness
About Us
Contact Us
Copyright
© 2024 PodJoint
00:00 / 00:00
Sign in

or

Don't have an account?
Sign up
Forgot password
https://is1-ssl.mzstatic.com/image/thumb/Podcasts211/v4/52/89/88/52898845-9d68-3b12-80fd-335c59ad3a57/mza_15244562176111052769.jpg/600x600bb.jpg
Ardi Kamal Karima
Ardi Kamal Karima
211 episodes
1 day ago
Menulis apapun yang ada pada kepala, mengkonversikannya menjadi beberapa bait, atau kosa kata, yang dipenuhi berbagai rasa yang berbeda. "Ketika bibir dipaksa bisu, dan dunia sengaja tuli." “Aku menjelma jadi puisi.” Menerbitkan buku puisi : Katarsis, Selepas Kehilangan, dan Amigdala. Yang bisa dipesan di website : www.guepedia.com, dan online shop favorit kalian. - Instagram : @__ardikarima @__boemiseni @__catalogue.ak Youtube : Ardi Kamal Karima
Show more...
Books
Arts
RSS
All content for Ardi Kamal Karima is the property of Ardi Kamal Karima and is served directly from their servers with no modification, redirects, or rehosting. The podcast is not affiliated with or endorsed by Podjoint in any way.
Menulis apapun yang ada pada kepala, mengkonversikannya menjadi beberapa bait, atau kosa kata, yang dipenuhi berbagai rasa yang berbeda. "Ketika bibir dipaksa bisu, dan dunia sengaja tuli." “Aku menjelma jadi puisi.” Menerbitkan buku puisi : Katarsis, Selepas Kehilangan, dan Amigdala. Yang bisa dipesan di website : www.guepedia.com, dan online shop favorit kalian. - Instagram : @__ardikarima @__boemiseni @__catalogue.ak Youtube : Ardi Kamal Karima
Show more...
Books
Arts
https://d3t3ozftmdmh3i.cloudfront.net/staging/podcast_uploaded_episode/9405399/9405399-1757314969540-40e0e7380420d.jpg
Di Depan Lemari Pendingin - M. Aan Mansyur
Ardi Kamal Karima
59 seconds
2 months ago
Di Depan Lemari Pendingin - M. Aan Mansyur

Sebuah Puisi
DI DEPAN LEMARI PENDINGIN
Ditulis Oleh M. Aan Mansyur
Disuarakan Oleh Ardi Kamal Karima
Dalam Buku Tidak Ada New York Hari Ini
Hari-hari membakar habis diriku. Setiap kali aku ingin mengumpulkan tumpukan abuku sendiri, jari-jariku berubah jadi badai angin. Dan aku mengerti mengapa cinta diciptakan.
Semua perihal, diciptakan sebagai batas. Membelah sesuatu dari sesuatu yang lain. Hari ini membatasi besok dan kemarin. Besok batas hari ini dan lusa. Jalan-jalan memisahkan deretan toko dan perpustakaan kota, bilik penjara dan kantor walikota, juga rumahmu dan seluruh tempat di mana pernah ada kita.
Bandara dan udara memisahkan New York dan Jakarta. Resah di dadamu dan rahasia yang menanti di jantung puisi ini dipisah kata-kata. Begitu pula rindu, hamparan laut dalam antara pulang dan seorang petualang yang hilang. Seperti penjahat dan kebaikan dihalang uang dan undang-undang.
Seorang ayah membelah anak dari ibunya -dan sebaliknya. Atau senyummu, dinding di antara aku dan ketidakwarasan. Persis segelas kopi tanpa gula menjauhkan mimpi dari tidur. Apa kabar hari ini? Lihat, tanda tanya itu, jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi.
#ardikamal #aacd #aanmansyur #puisi #tidakadanewyorkhariini

Ardi Kamal Karima
Menulis apapun yang ada pada kepala, mengkonversikannya menjadi beberapa bait, atau kosa kata, yang dipenuhi berbagai rasa yang berbeda. "Ketika bibir dipaksa bisu, dan dunia sengaja tuli." “Aku menjelma jadi puisi.” Menerbitkan buku puisi : Katarsis, Selepas Kehilangan, dan Amigdala. Yang bisa dipesan di website : www.guepedia.com, dan online shop favorit kalian. - Instagram : @__ardikarima @__boemiseni @__catalogue.ak Youtube : Ardi Kamal Karima