
“Ditengah krisis pandemik yang melanda lebih dari 200 negara di seluruh dunia, bahasa menjadi aspek penting untuk mobilisasi masyarakat—mengubah perilaku manusia untuk mencegah infeksi dan penularan virus secara sistematis.”
Kutipan ini menggambarkan pentingnya faktor linguistik dalam mengelola situasi pandemik yang sedang kita alami. Selama obat dan vaksin belum dapat ditemukan, melindungi masyarakat dari virus tersebut hanya dapat dilakukan oleh masyarakat itu sendiri. Namun, ketidakpastian dan informasi yang berkembang pesat menjadikan bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pesan menjadi semakin penting. Mampu kah bahasa lokal/nasional/Inggris yang kita gunakan mempengaruhi perilaku masyarakat yang beragam? Mengapa fenomena “Nginggris” malah semakin terlihat beberapa waktu belakang?