
Di era modern ini, banyak orang mengaku berpegang pada Al-Qur’an dan Sunnah, tetapi ketika berbicara tentang nama dan sifat Allah, mereka justru terjebak dalam ta’wil (penyimpangan makna), ta’thil (penolakan makna), atau bahkan tamtsil (penyerupaan Allah dengan makhluk). Tragisnya, sebagian merasa pemikirannya ilmiah—padahal justru bertentangan dengan metode ilmiah para salaf.
Daurah ini memaparkan metode emas untuk menghadapi syubhat yang dilontarkan oleh berbagai aliran menyimpang. Tidak hanya mengungkap siapa mereka, tetapi juga membongkar logika keliru mereka satu per satu, lalu membangun kembali pondasi aqidah di atas manhaj salaf. Anda akan dibuat sadar, bahwa memahami ayat dan hadits tidak cukup hanya dengan “terjemah mentah”, tetapi butuh konteks, kaidah bahasa Arab, dan pemahaman ulama yang lurus. Siapkah Anda untuk tidak lagi terjebak dalam jebakan bahasa dan logika para pengusung bid’ah?